Pengertian “ruang “(space)(Webster’s New World College Dictionary. NY: Macmillan. 1996:1284) sangatlah luas dan beragam. Ruang atau space dan berdasarkan terminologinya berasal dari istilah latin yaitu spatium. Sedangkan dari istilah space itu sendiri berarti suatu bentuk tiga demensi, permukaan luas yang menerus memanjang ke segala arah dan berisikan segala sesuatu: dengan berbagai cara dipikirkan sebagai sesuatu yang tak terbatasi. Atau juga dapat berarti berjarak, bidang yang luas, atau area di antara, di atas atau didalamnya. Sedangkan dalam Undang-undang RI no. 4 tahun 1992 tentang penatan ruang, dikatakan bahwa konsep mengenai ruang didefinisikan sebagai: wujud fisik lingkungan yang mempunyai dimensi geometris dan geografis terdiri dari ruang daratan, lautan, dan udara, serta sumber daya yang ada didalamnya.
Secara visual (Ching, Francis D.K. Architecture: Form, Space and Order. Van Nostrand Reinhold Co. 1979) ruang dimulai dari titik kemudian dari titik tersebut membentuk garis dan dari garis membentuk bidang. Dari bidang ini kemudian dikembangkan menjadi bentuk ruang. Dengan demikian pengertian ruang di sini mengandung suatu dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi.
Pengertian ruang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur(Ashihara, Y. the Aesthetic Townscape. MIT. 1983:3 ) adalah sebagai suatu area yang secara fisik dibatasi oleh tiga elemen pembatas yaitu lantai, dinding dan langit-langit. Pengertian tersebut tentunya tidak secara langsung menjadi pengertian melalui pembatasan yang jelas secara fisik yang berpengaruh pada pembatasan secara visual. Elemen pembatas tersebut tidak selalu bersifat nyata dan utuh akan tetapi dapat bersifat partial dan simbolik.
Ruang terdiri atas ruang dalam (internal/indoor) dan ruang luar (eksternal/outdoor). Ruang ini pada dasarnya membedakan antara ruang di dalam bangunan dan ruang di luarnya. Berkaitan dengan ruang dalam dan ruang luar, filusuf China Lao Tzu (Ashihara, Y. the Aesthetic Townscape. MIT. 1983:55) menjelaskan presepsi mengenai konsep keadaan (something) dan ketiadaan (nothing) melalui sebuah bentuk vas dari tanah liat. Melalui tanah liat yang dibentuk menjadi sebuah vas, esensi dari vas itu sendiri adalah kekosongan didalamnya. Sesuatu yang ada (something) merupakan ruang di dalam vas tersebut dan dapat dikatakan sebagai ruang positif (positive space) sedangkan ruang luar vas tersebut sebagai kekosongan yang tidak terdifinisi yang disebut juga sebagai ruang negatif (negative space). Akan tetapi kondisi ruang negatif akan berubah bila terdapat dua buah vas yang membentuk ruang di antaranya. Atau sejumlah vas yang membentuk suatu lingkaran dapat membentuk ruang positif di dalam lingkaran tersebut dan ruang negatif di luar lingkaran vas-vas tersebut.
Gambar Ruang positif-negatif yang dibentuk dari vas/jambangan. (sumber :Yoshinobu Ashihara. )
Konsep ruang positif-negatif dapat dibentuk melalui ruang perkotaan (urban space) melalui bangunan-bangunan dan ruang kosong di antaranya yang dapat berupa jalan atau ruang terbuka lainnya. Sebuah bangunan seperti halnya perumpamaan sebuah vas, terlihat sebagai suatu objek solid dalam suatu landscape yang dikelilingi oleh ruang negatif. Bangunan tunggal tidak menciptakan suatu ruang akan tetapi menjadi objek dalam ruang.
Gambar Ruang yang dibentuk oleh susunan dua atau lebih bangunan (sumber: Norman K Booth.)
Dua atau lebih bangunan membentuk suatu kelompok (cluster) akan menciptakan suatu bentuk ruang luar. Ruang yang tercipta di antara kelompok bangunan membentuk ruang positif yang mempertegas keberadaan void di antara massa bangunan. Dinding bangunan membatasi pandangan dan mempertegas tepi dari ruang luar tesebut. Di dalam ruang positif ini rasa keterlingkupan akan tercapai pada skala manusia.
Pembentukan ruang juga dapat tercipta melalui komunikasi antara dua orang atau lebih. Ruang yang terbentuk melalui keberadaan antar manusia ini dapat disebut ruang informal (informal space)(Hall, Edward T. The Hidden Dimension. NY: Doubleday & company, Inc. 1966:105) . Walaupun secara bentuk fisik ruang ini tidak dapat disebutkan akan tetapi ruang ini memiliki batasan yang jelas dalam bentuk jarak antar individu. Jarak tersebut membentuk suatu ruang personal (personal space).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar